Panduan Transportasi di Tokyo: Cara Menggunakan Kereta dan Bus
Kalau kamu berencana jalan-jalan ke Tokyo atau destinasi populer Jepang lainnya—entah itu karena pengin ketemu Doraemon di Museum Fujiko F. Fujio, mau hunting anime di Akihabara, atau cuma pengin nyobain sushi langsung dari negeri asalnya—satu hal yang nggak bisa kamu hindari adalah... transportasi umum.
Yap, Tokyo itu kota gede banget, gengs. Kayak, gede banget sampe bikin Jakarta terlihat seperti kota kecil di peta dunia (oke, agak lebay, tapi kamu ngerti maksudnya lah ya). Nah, di artikel ini gue bakal kasih panduan santai tapi lengkap soal gimana caranya kamu bisa survive dan eksis naik kereta dan bus di Tokyo.
1. Tokyo dan Transportasi Umum: Kayak Nonton Anime, Tapi di Dunia Nyata
Tokyo itu punya sistem transportasi umum yang bisa dibilang... canggih, cepat, dan tepat waktu. Tapi juga bisa bikin bingung. Serius. Bukan karena keretanya lemot atau busnya bau knalpot, tapi karena saking banyaknya pilihan dan rutenya yang ribet kayak benang kusut.
Ada banyak operator kereta, mulai dari JR East, Tokyo Metro, Toei Subway, sampai kereta swasta lainnya yang namanya kayak nama-nama jagoan anime (Seibu, Tobu, Odakyu, Tokyu, dan kawan-kawan). Belum lagi busnya, yang juga punya banyak rute, dan kadang suka lewat tempat-tempat yang nggak bisa dijangkau kereta.
Tapi tenang aja, semua bakal kita kulik pelan-pelan. Ambil cemilan, nyender dulu, dan mari kita mulai!
2. Kenalan Sama Kereta di Tokyo: Subway, JR, dan Lain-lain
a. JR (Japan Railways)
JR adalah perusahaan kereta terbesar di Jepang. Di Tokyo, yang paling sering dipakai adalah JR East, dan jalur andalannya adalah Yamanote Line. Ini semacam jalur cincin yang muterin Tokyo, dan lewat tempat-tempat hits kayak Shibuya, Harajuku, Shinjuku, Tokyo Station, Ueno, Ikebukuro, dll.
Kalau kamu bingung mau ke mana, asal naik Yamanote Line aja, kemungkinan besar kamu bakal nyampe ke tempat yang kamu cari.
b. Tokyo Metro dan Toei Subway
Dua ini adalah sistem subway alias kereta bawah tanah. Tokyo Metro punya 9 jalur, sementara Toei punya 4. Total ada 13 jalur subway di Tokyo yang kadang warnanya mirip, tapi beda operator. Agak bikin ngelus dada sih, tapi lama-lama kamu bakal ngerti.
Contoh jalur populer Tokyo Metro:
-
Ginza Line (warna oranye): lewat Shibuya, Ginza, Asakusa
-
Hibiya Line (warna abu-abu): ke Roppongi dan Ueno
-
Chiyoda Line (hijau daun): ke Harajuku dan Meiji-Jingu
Kalau Toei, yang populer misalnya:
-
Oedo Line (ungu): bikin lingkaran gede, cocok buat eksplor dalam kota
c. Kereta Swasta Lainnya
Misalnya Odakyu (buat ke Hakone), Tokyu (Shibuya dan sekitarnya), Seibu, Keio, dll. Kadang kereta-kereta ini juga nyambung ke subway, jadi bisa bikin kamu bingung kalau nggak ngeh operatornya siapa.
Tapi jangan panik. Asal kamu tahu nama stasiun tujuan kamu dan jalur yang dilewati, semuanya aman terkendali.
3. Cara Beli Tiket Kereta
Kalau kamu suka yang konvensional, kamu bisa beli tiket satuan di mesin tiket yang ada di setiap stasiun. Tapi ya... ini ribet. Kamu harus tahu berapa harga tiket ke stasiun tujuanmu. Kalo salah beli, kamu harus "adjust fare" pas sampe.
Solusi terbaik? Gunakan IC Card!
a. Suica & Pasmo
Ini semacam kartu ajaib yang bisa dipakai buat naik kereta, subway, bus, bahkan bayar minuman di vending machine atau belanja di konbini (convenience store) kayak 7-Eleven, Lawson, dan FamilyMart.
Tinggal tap di gate, dan voila! Kamu bisa jalan. Nggak perlu mikir harga tiket. Tinggal isi ulang aja kalo saldonya sekarat.
4. Tips Naik Kereta: Anti-Nyasar Club
-
Perhatikan warna jalur dan nomor stasiun. Misalnya G-01 artinya Ginza Line stasiun nomor 1.
-
Gunakan aplikasi! Coba pakai Google Maps, Hyperdia, atau Navitime. Mereka bisa kasih info detail: naik dari mana, transit di mana, jam berapa kereta datang.
-
Jangan berdiri di tengah pintu. Orang Jepang itu sangat disiplin soal antre. Jangan jadi orang yang berdiri ngehalangin orang keluar masuk.
-
Hindari jam sibuk. Jam 7–9 pagi dan 5–7 malam itu penuh banget. Bisa-bisa kamu jadi sarden dalam kaleng.
5. Naik Bus di Tokyo: Nggak Seribet yang Dibayangin
Jujur aja, bus di Tokyo itu underrated banget. Banyak orang lebih milih kereta, padahal kadang bus lebih praktis—terutama buat ke tempat-tempat yang nggak dilewatin kereta.
a. Sistem Pembayaran
Ada dua cara: pakai IC Card (Suica/Pasmo) atau uang tunai (harus pas, karena jarang ada kembalian). Biasanya naiknya lewat pintu depan, tap kartu atau masukin uang, terus keluar dari pintu tengah atau belakang.
b. Baca Papan Nama Bus
Papan bus biasanya punya tulisan Jepang dan Inggris. Tapi tetap waspada ya, jangan sampai naik bus yang ke arah sebaliknya. Ntar bukannya ke Shibuya, kamu malah nyasar ke pinggir kota.
c. Aplikasi dan Peta
Gunakan Google Maps atau aplikasi "Tokyo Bus Navi". Kamu bisa lihat rute, nomor bus, jam kedatangan, dan halte terdekat.
d. Keuntungan Naik Bus:
-
Bisa lihat pemandangan kota
-
Halte lebih dekat ke tempat wisata tertentu
-
Lebih sepi daripada kereta
Tapi inget ya, bus lebih rawan telat kalau macet. Jadi kalau kamu ngejar waktu banget, lebih baik naik kereta.
6. Tiket Harian dan Pass: Biar Hemat dan Fleksibel
Kalau kamu niat keliling Tokyo seharian, coba beli pass harian. Ada beberapa pilihan:
-
Tokyo Metro 24-hour Ticket (semua jalur Tokyo Metro, ¥600)
-
Toei and Tokyo Metro One-Day Economy Pass (semua subway, ¥900)
-
Tokyo Combination Ticket (subway + JR + Toei Bus, ¥1590)
Hitung-hitung aja, kalau kamu bakal naik lebih dari 3 kali dalam sehari, pass ini bisa hemat banyak.
7. Fakta Kocak & Tips Nyeleneh
-
Di kereta Tokyo, ada gerbong khusus wanita di jam sibuk. Jadi cowok jangan nyelonong masuk, bisa dikira macam-macam.
-
Kadang kamu bakal nemu orang tidur berdiri. Iya, serius. Udah terbiasa saking capeknya kerja.
-
Jangan ngobrol keras atau teleponan di kereta. Orang Jepang suka suasana tenang.
-
Bawa headphone, bukan speaker bluetooth. Ini bukan angkot.
-
Kalau kamu bingung, tanyalah petugas stasiun. Mereka ramah dan biasanya ngerti sedikit-sedikit Bahasa Inggris. Atau minimal bisa bantuin dengan isyarat dan peta.
Penutup: Jangan Takut Tersesat
Serius deh, tersesat di Tokyo itu bagian dari pengalaman. Asal kamu punya IC Card, internet, dan rasa ingin tahu, kamu pasti bisa nemu jalan pulang (atau bahkan nemu tempat seru yang nggak sengaja kamu temukan).
Ingat, naik kereta dan bus di Tokyo itu kayak main game open world. Awalnya ribet, tapi lama-lama kamu bakal jago. Dan begitu kamu bisa ngerti sistemnya, kamu bakal ngerasa kayak warga lokal—tinggal tap, masuk, duduk, nyampe. Simple, kan?
Kalau kamu suka gaya artikel kayak gini dan pengin gue buatin lagi, tinggal bilang aja. Mau bahas Kyoto, Osaka, atau cara pakai toilet canggih Jepang juga bisa kok. Hehehe.
But anyway, siap-siap bawa kamera, sepatu nyaman, dan rasa penasaran tinggi—karena Tokyo siap buat kamu jelajahi dari ujung ke ujung!