Sesuaikan tampilan Anda
Setelan hanya berlaku untuk browser ini
Latar belakang
  • Terang
  • Gelap
  • Bawaan sistem

Nagoya: Kota Industri dengan Keindahan Tersembunyi

Nagoya, Jepang

Kalau kita ngomongin soal Jepang, biasanya yang langsung kebayang itu Tokyo dengan segala hiruk-pikuknya, atau Kyoto yang penuh sejarah dan kuil-kuil cantik, atau mungkin Osaka yang dikenal dengan makanan jalanannya yang menggoda iman dan lidah. Tapi, pernah nggak sih kamu denger tentang Nagoya? Yap, Nagoya. Kota yang sering banget jadi tempat transit doang kalau naik Shinkansen. Padahal, kalau kamu mau sedikit aja keluar dari stasiunnya, kamu bakal kaget—positif loh ya—karena ternyata Nagoya punya banyak hal keren yang sering luput dari radar wisatawan.

Serius Nih, Kota Industri?

Iya, memang sih. Nagoya itu dikenal sebagai pusat industri, terutama industri otomotif. Bahkan, bisa dibilang Nagoya adalah rumah bagi salah satu raksasa otomotif dunia: Toyota. Nah, buat yang suka otomotif atau penasaran gimana mobil-mobil kece itu dibuat, kamu bisa mampir ke Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology. Di situ, kamu nggak cuma lihat mobil doang, tapi juga bisa belajar tentang sejarah industri Jepang dari masa ke masa. Tenang, meskipun judulnya museum, tempat ini nggak ngebosenin kok. Banyak teknologi interaktif dan mesin-mesin besar yang bikin kamu merasa kayak lagi syuting di film sci-fi—tapi versi Jepang, tentunya.

Tapi jangan salah, meskipun image-nya kuat banget sebagai kota industri, Nagoya itu nggak cuma soal pabrik dan mesin. Di balik gedung-gedung kantor dan kawasan industri, ternyata kota ini punya sisi lain yang manis dan menyenangkan banget buat dijelajahi.

Kastil Nagoya: Bukan Kastil Biasa

Kalau kamu suka sejarah atau cuma pengen punya background kece buat feed Instagram, kamu wajib banget mampir ke Nagoya Castle. Kastil ini dulunya adalah pusat kekuasaan klan Tokugawa, salah satu keluarga samurai paling berpengaruh di Jepang. Bangunannya megah, halamannya luas, dan atapnya dihiasi ornamen ikan mas emas alias "shachihoko"—yang katanya bisa melindungi dari kebakaran. Magis banget, ya?

Sayangnya, bangunan asli kastil sempat hancur saat Perang Dunia II. Tapi jangan khawatir, sekarang sudah direstorasi dan tetap kece. Bahkan, interiornya dibuat sedetail mungkin mengikuti gaya zaman Edo, lengkap dengan lukisan dinding yang indah dan lantai kayu yang bunyinya khas banget waktu diinjak. Kayak jalan di film samurai gitu, lho.

Ohayo Shopping: Sisi Modern dan Gen Z Banget

Oke, cukup soal sejarah. Sekarang kita pindah ke yang lebih kekinian. Nagoya punya distrik belanja yang seru banget buat kamu yang hobi window shopping, ngopi cantik, atau sekadar foto-foto sambil gaya sok candid. Coba deh ke Sakae—ini kayak Shibuya-nya Nagoya. Penuh dengan department store, butik fashion, restoran lucu, dan tentunya toko oleh-oleh yang bisa bikin kamu kalap walaupun awalnya cuma niat “liat-liat doang”.

Kalau kamu suka tempat yang lebih artsy dan indie, coba jalan-jalan ke area Osu Shopping District. Di sini banyak toko-toko unik yang jual barang-barang vintage, aksesoris handmade, sampai kostum cosplay yang lucu-lucu. Suasananya mirip Harajuku tapi versi lebih chill dan nggak terlalu rame. Kadang juga ada street performance atau festival kecil-kecilan yang bikin kamu betah nongkrong berjam-jam.

Makanan Nagoya: Bikin Lidah Joget

Nah, sekarang bagian favorit semua orang: makanan! Nagoya punya kuliner khas yang bisa bikin kamu lupa diet. Salah satunya adalah hitsumabushi, yaitu unagi alias belut panggang yang disajikan di atas nasi. Tapi uniknya, kamu disuruh makan dalam tiga gaya berbeda: pertama dimakan biasa, kedua ditambah bumbu dan daun bawang, ketiga disiram kuah kaldu hangat. Kalo masih pengen, boleh diulang dari awal. Makan sambil eksperimen gitu konsepnya.

Terus ada juga miso katsu—ini tonkatsu (daging babi goreng tepung), tapi disiram saus miso merah khas Nagoya yang rasanya gurih-manis dan sedikit kuat. Nah, buat yang muslim, hati-hati ya karena ini biasanya dari daging babi, tapi beberapa restoran sudah mulai menyediakan versi halal juga, tinggal rajin-rajin cek atau tanya stafnya.

Oh iya, satu lagi yang legendaris: tebasaki! Ini sayap ayam goreng yang dibumbui manis-pedas-gurih dan bikin nagih. Cocok banget buat temen nongkrong malam sambil ngobrol atau main Uno (asal jangan sampai ada yang kebanyakan kalah dan ngambek ya, hehehe).

Transportasi Nagoya: Nyaman Tapi Bikin Bingung di Awal

Satu hal yang bikin Jepang nyaman buat dijelajahi adalah sistem transportasinya yang super rapi dan tepat waktu. Nagoya juga nggak kalah. Subway-nya bersih, teratur, dan cukup mudah dimengerti kalau kamu udah terbiasa. Tapi buat pemula, siap-siap aja pusing duluan karena warna jalurnya banyak dan nama stasiunnya panjang-panjang. Saran saya sih, download aplikasi transportasi Jepang kayak Navitime atau Google Maps, dan jangan malu nanya ke petugas—mereka ramah banget kok.

Kalau kamu lebih suka jalan kaki, banyak tempat wisata di pusat kota yang bisa dijangkau dengan kaki aja. Bonusnya, kamu bisa nemu spot-spot lucu buat foto atau tempat jajan kecil yang nggak ada di guidebook.

Taman dan Ruang Hijau: Escape dari Dunia Perindustrian

Di tengah kesibukan kota industri, Nagoya tetap punya ruang hijau yang bikin hati adem. Salah satu yang paling terkenal adalah Taman Tokugawa. Ini taman Jepang tradisional dengan danau, jembatan merah, dan pohon-pohon yang berubah warna cantik banget pas musim gugur. Kalau kamu lagi lelah dengan hiruk-pikuk kota, duduk sebentar di taman ini sambil ngemil mochi bisa jadi healing terbaik.

Selain itu, ada juga Higashiyama Zoo and Botanical Gardens, yang cocok buat kamu yang traveling bareng keluarga atau pacar. Isinya bukan cuma kebun binatang, tapi juga taman bunga, rumah kaca, dan bahkan tower observasi yang bisa ngasih kamu pemandangan kota dari ketinggian.

Nagoya di Malam Hari: Tenang Tapi Nggak Ngebosenin

Meskipun Nagoya nggak segemerlap Tokyo di malam hari, bukan berarti kota ini mati. Ada banyak bar kecil, izakaya, dan café yang buka sampai larut malam. Coba deh jalan-jalan malam di area Nishiki, apalagi kalau kamu pengen ngerasain suasana kehidupan malam lokal ala orang Jepang—ngobrol santai sambil minum bir (atau ocha buat yang anti alkohol), ditemani musik yang chill dan suasana hangat.

Buat yang lebih suka suasana romantis, naiklah ke Midland Square Sky Promenade, observatorium outdoor di gedung tertinggi di Nagoya. Dari sini, kamu bisa lihat city lights yang cakep banget, apalagi kalau cuaca lagi cerah dan bintang-bintangnya kelihatan. Cocok buat ngelamar sih, tapi jangan sampe ditolak ya, bisa drama tuh di atas gedung.

Kesimpulan yang Nggak Terlalu Serius

Jadi, Nagoya itu emang kota industri, iya. Tapi bukan berarti dia kaku dan membosankan. Di balik mesin dan gedung-gedung pabriknya, ada banyak keindahan tersembunyi yang bisa kamu temukan kalau kamu mau kasih waktu sedikit lebih lama buat mengenalnya. Kayak orang yang keliatannya cuek tapi ternyata sweet banget pas udah deket—eh, malah curhat.

Buat kamu yang udah sering ke Tokyo, Osaka, atau Kyoto, cobain deh mampir ke Nagoya di perjalanan selanjutnya. Siapa tahu kamu malah jatuh cinta sama kota ini dan nggak pengen pulang. Atau minimal, bisa pamer ke temen-temen, “Gue udah pernah ke Nagoya, loh,” dengan gaya sok misterius. Hehehe.

Baca Juga
Posting Komentar