Sendai: Kota Hijau dengan Sejarah Samurainya
Kalau kita ngomongin Jepang, biasanya yang muncul di kepala itu ya Tokyo yang super sibuk, Kyoto yang penuh kuil dan suasana tradisional, atau Osaka yang terkenal dengan makanan enaknya. Tapi, eh, tunggu dulu. Ada satu kota yang sering banget kelewat padahal dia punya pesona yang nggak kalah kece: Sendai.
Yes, Sendai! Kota terbesar di wilayah Tohoku ini punya julukan “City of Trees” alias kota pohon. Bukan karena semua warganya cosplay jadi Groot, tapi karena memang kota ini sangat hijau dan rimbun. Tapi jangan salah sangka, di balik hijaunya pohon-pohon di Sendai, ada sejarah panjang, terutama yang berkaitan dengan para samurai. Jadi, kalau kamu suka suasana tenang tapi masih pengen ngerasain vibe Jepang yang berakar dalam sejarah, Sendai bisa banget jadi destinasi yang kamu lirik.
Siapa Bilang Kota Hijau Nggak Bisa Keren?
Begitu kamu turun dari shinkansen di Sendai Station, kamu bakal langsung ngerasa kalau kota ini beda dari kota-kota besar lainnya di Jepang. Udara lebih segar, jalanan lebih bersih, dan pepohonan ada di mana-mana. Bahkan di tengah kota pun masih banyak taman dan area hijau. Nggak heran kalau Sendai dapat predikat sebagai kota yang ramah lingkungan dan nyaman buat ditinggali.
Salah satu spot yang jadi favorit banyak orang adalah Jozenji-dori Avenue, jalan panjang yang diapit deretan pohon zelkova yang tinggi-tinggi dan cakep banget kalau lagi musim gugur. Bayangin aja kamu jalan-jalan sore sambil minum kopi, dikelilingi daun-daun berwarna jingga dan merah... Hati bisa tenang, dompet juga aman (asal nggak kalap belanja di toko sebelah sih).
Masuk ke Zona Samurai: Kenalan Yuk Sama Date Masamune
Oke, cukup bahas pohon. Sekarang kita masuk ke sisi sejarahnya. Jadi begini, kalau kamu pernah lihat patung samurai pakai armor keren dengan satu mata ditutup (bukan karena minus, tapi emang dia cuma punya satu mata), itu kemungkinan besar adalah Date Masamune. Dia adalah pendiri Kota Sendai sekaligus salah satu daimyo (penguasa daerah) paling terkenal di era Sengoku.
Masamune ini nggak cuma jago perang, tapi juga visioner banget. Dia bangun Sendai dari nol dan menjadikannya pusat pemerintahan serta ekonomi di wilayah Tohoku. Dan yang keren, meskipun dia hidup di zaman samurai yang keras, dia punya ketertarikan sama budaya Eropa. Bahkan dia sempat kirim utusan ke Spanyol dan Vatikan, lho! Bayangin aja, di zaman dulu kala, samurai Jepang kirim surat ke Paus di Roma. Itu kayak kamu kirim DM ke Elon Musk dan dibales langsung—nggak nyangka banget, kan?
Buat kamu yang penasaran sama peninggalan Date Masamune, bisa mampir ke Zuihoden, tempat peristirahatan terakhirnya. Tempat ini dikelilingi hutan, dan bangunannya punya arsitektur khas Jepang yang penuh ukiran detail dan warna mencolok. Mistis tapi estetik, gitu lah.
Sendai Castle: Jejak Kaki Para Samurai
Meski kastil aslinya udah nggak ada karena sempat hancur akibat perang dan gempa, Sendai Castle (Aoba Castle) tetap jadi tempat yang wajib dikunjungi. Dari sini, kamu bisa lihat pemandangan Kota Sendai dari ketinggian, dan tentu aja—spot foto wajib—patung Date Masamune yang gagah menaiki kuda, dengan pose dramatis ala pahlawan Marvel.
Di dekat patung itu juga ada museum kecil yang isinya informasi tentang sejarah Sendai, senjata samurai, dan baju zirah yang bisa kamu coba (foto-foto dulu baru dipakai, jangan kebalik ya). Cocok buat kamu yang mau jadi samurai sehari walau skill pedangnya masih setara main game.
Dari Samurai ke Sushi: Sendai Juga Jago Kuliner
Kita nggak bisa ngomongin kota Jepang tanpa ngebahas makanan, kan? Sendai punya satu kuliner yang bikin semua lidah bergoyang: gyutan, alias lidah sapi panggang. Eh, jangan dulu mikir aneh-aneh. Lidah sapi di sini diproses sedemikian rupa sampai empuk dan juicy banget. Biasanya disajikan dengan nasi, sup oxtail, dan acar. Rasanya? Kayak pelukan hangat di musim dingin. Pokoknya harus coba!
Selain gyutan, kamu juga bisa cari zunda mochi—makanan manis khas Tohoku yang terbuat dari kacang edamame yang ditumbuk halus. Rasanya manis-manis lembut dan warnanya hijau, cocok banget buat kamu yang doyan makanan aesthetic buat dipajang dulu di Instagram sebelum dimakan.
Festival-Festival yang Bikin Meriah
Salah satu hal yang bikin Sendai makin asyik adalah festivalnya. Yang paling terkenal tentu aja Sendai Tanabata Festival yang digelar tiap bulan Agustus. Di festival ini, seluruh kota dihiasi dengan dekorasi warna-warni yang menjuntai panjang dari langit-langit jalanan pertokoan. Serius deh, kayak masuk dunia dongeng. Kamu bisa lihat ribuan orang memadati jalanan, banyak yang pakai yukata, ada stand makanan di mana-mana, dan semuanya seru banget.
Kalau kamu datang pas musim dingin, jangan lewatkan Sendai Pageant of Starlight di Jozenji-dori Avenue. Pohon-pohon zelkova dihias dengan jutaan lampu LED yang menyala lembut di malam hari. Romantisnya maksimal, apalagi kalau kamu datang bareng gebetan. Kalau datang sendiri? Nggak apa-apa, bisa tetap romantis... sama jaket.
Akses Gampang, Liburan Tanpa Drama
Buat kamu yang udah mikir, “Duh, ke Sendai jauh banget nggak sih?” Tenang aja. Dari Tokyo, naik shinkansen (kereta super cepat) cuma butuh waktu sekitar 1,5 jam. Jadi bisa banget jadi destinasi day trip atau short getaway buat kabur dari hiruk-pikuk kota besar. Dan karena Sendai nggak sepadat Tokyo atau Osaka, kamu bisa jalan-jalan lebih santai tanpa harus rebutan tempat foto atau ngantri panjang.
Jadi, Kenapa Harus ke Sendai?
Pertanyaan bagus. Jawaban simpelnya: karena Sendai itu komplit. Mau sejarah? Ada. Mau alam hijau yang menyejukkan? Banyak. Mau makanan enak? Berlimpah. Mau suasana kota yang tenang tapi tetap hidup? Pas banget.
Kalau kamu lagi nyari kota di Jepang yang beda dari destinasi mainstream tapi tetap punya banyak hal menarik, Sendai bisa jadi pilihan yang tepat. Plus, kamu bisa cerita ke temen-temen, “Gue udah ke Sendai, kota samurai yang hijau dan damai.” Keren, kan?
Penutup yang Gak Penting Tapi Gak Bisa Dilewatkan
Jadi gitu, teman-teman. Sendai itu ibarat hidden gem yang nunggu buat ditemukan. Bukan kota yang flashy atau penuh lampu neon kayak Tokyo, tapi punya pesonanya sendiri yang kalem dan menenangkan. Cocok banget buat kamu yang pengen liburan tapi juga pengen healing, nyari inspirasi, atau bahkan nulis puisi (buat mantan? ya boleh juga).
Dan inget, kalau kamu ke Sendai, jangan cuma foto-foto aja. Rasakan udaranya, jalanin pelan-pelan, dan coba ngobrol sama orang lokalnya. Siapa tau kamu pulang-pulang bukan cuma bawa oleh-oleh, tapi juga cerita yang bisa kamu simpan seumur hidup.